Kamis, 10 Oktober 2013

PENGAUDITAN 1

PENGAUDITAN I
Pengertian auditing: suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu satuan usaha yang dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria tertentu.

Beberapa kata kunci dalam defenisi auditing:
1.      proses pengumpulan dan pengevaluasian
2.      bukti-bukti (segala sesuatu yang mendukung untuk menyatakan pendapat)
3.      informasi yang dapat diukur (informasi tentang laporan keuangan/ada nilai nominalnya)
4.      suatu satuan usaha (tidak selalu dalam bentuk badan hokum)
5.      kompeten (dibuktikan dengan pendidikan dan pengalaman) dan independen (bebas tidak memihak)
6.      menentukan dan melaporkan (dalam bentuk opini)
7.      kriteria-kriteria yang ditentukan (berdasarkan IFRS dan PSAK)
ruang lingkup auditing: (harus mengevaluasi bukti)
-pemeriksaan umum
-pemeriksaan khusus

Jenis-jenis auditing:
·         operational audit
·         compliance audit
·         general audit (data historis yang diperiksa, objeknya laporan keuangan)
profesi bidang akuntansi:
·         public accountant
·         internal auditing
·         management accountant
·         financial accountant
·         taxes consultant, etc
struktur organisasi kantor akuntan:
1.      partners
2.      managers
3.      supervisors
4.      senior assistant
5.      junior assistant
bagian-bagian dari laporan audit baku:
a.       judul laporan
b.      alamat yang dituju
c.       paragraf pendahuluan
d.      paragraf ruang lingkup
e.       paragraf pendapat
f.       tanggal laporan
g.      tandatangan, nama, dan nomor register
pendapat akuntan:
1.      pendapat wajar tanpa syarat (unqualified opinion), syaratnya :
a.       semuan unsure laporan keuangan sudah tercangkup dalam pemeriksaan
b.      semua standar audit sudah dilaksanakan
c.       bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor telah melaksanakan penugasan dengan cara yang memungkinkan baginya untuk memenuhi seluruh standar audit
d.      laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum dan telah ditetapkan secara konsisten
e.       tidak terdapat situasi yang memerlukan penambahan paragraf penjelasan
2.      pendapat wajar dengan syarat (qualified opinion), apabila:
a.       pembatasan ruang lingkup pemeriksaan (kondisi 1), atau
b.      laporan keuangan disajikan tidak sesuai dengan standar keuangan (kondisi 2)
3.      tidak memberikan pendapat (adverse of opinion), apabila:
a.       auditor tidak independent (kondisi 3)
4.      menolak memberikan pendapat (disclaimer of opinion), apabila:
a.       kondisi 1/2/3
etika : norma-norma yang berhubungan dengan sifat-sifat/perilaku antar masyarakat melebihi persyaratan atau kewajiban menurut undang-undang

kode etik:  norma-norma yang disepakati oleh sekelompok professional untuk mengatur perilaku ketika berhubungan dengan masyarakat, sesama anggota dan pemerintah.

Kode etik profesi akuntan: prinsip moral yang mengatur hubungan antar akuntan dengan kliennya, hubungan antar akuntan dengan rekan akuntan, dan hubungan antar akuntan dengan masyarakat umum.

Tujuan kodek etik: untuk mengatur tata hubungan antar masyarakat/profesi agar hubungan antar profesi berjalan menjadi lebih menyenangkan.

Kode etik IAI:
1.      pembukaan
penjelasan mengenai latar belakang diberlakukannya KE
2.      kepribadian akuntan public
-          kewajiban anggota IAI untuk menjaga nama baik profesi
-          mempertahankan integritas dan objektivitas dalam menjalankan profesi
3.      kecakapan professional
-          melaksanakan pekerjaannya berdasarkan standar professional
-          mengikat orang-orang yang bekerja untuk mematuhi KE
-          meningkatkan kecakapan professional
-          menolak penugasan yang tidak sesuai dengan kecakapan profesionalnya
4.      tanggung jawab akuntan public
-          menjaga kerahasian informasi
-          menjaga mutu pekerjaan profesionalnya
audit prosedur: langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pengumpulan bukti-bukti pemeriksaan untuk mendukung kesimpulan pemeriksaan
audit program: daftar prosedur yang akan dilakukan oleh auditor
audit prosedur yang lengkap disusun dengan kerangka sebagai berikut:
1.      tujuan pemeriksaan
2.      penjelasan singkat tentang sistem akuntansi
3.      unsur-unsur  struktur pengendalian intern yang kuat
4.      unsur-unsur  struktur pengendalian intern yang lemah
5.      audit prosedur dirinci sebagai berikut
prosedur
referensi
kertas kerja
estimasi waktu
dikerjakan

oleh
tanggal
jam












Asersi : pernyataan manajemen (baik eksplisit maupun implicit) yang terkandung dalam komponen laporan keuangan.
Sifat asersi dapat dikelompokan kedalam 5 kelompok,yaitu:
1.      keberadaan dan kejadian (existence or occurrence)
2.      kelengkapan (completeness)
3.      hak dan kewajiban (right and obligation)
4.      penilaian atau alokasi (valuation or allocation)
5.      penyajian dan pengungkapan (presentation and disclousure)
standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:
“bukti audit yang kompeten dan cukup harus diperoleh melalui inpeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai titik menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan”
Bukti audit: segala informasi yang mendukung angka-angka informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapat.
Bukti audit yang mendukung laporan keuangan memiliki 2 sumber yaitu:
a.       data akuntansi: jurnal, buku besar, buku pembantu, neraca jalur, dan bukti-bukti transaksi keuangan original sebagai pendukung: kuitansi, faktur, SPJ, packing slip, R/K dll
b.      hasil penelusuran terhadap proses akuntansi dan prosedur-prosedur transaksi yang berlaku
kopetensi bukti audit, tergantung pada:
1.      independensi pemeberi bukti
2.      efektivitas SPI
3.      pengetahuan auditor langsung
tipe bukti audit dapat dikelompokan menjai 2 kelompok, yaitu:
1.      tipe data akuntansi: pengendalian intern dan catatan akuntansi
2.      tipe informasi penguat: bukti fisik, bukti documenter, perhitungan, bukti lisan, perbandingan/ratio, bukti dari spesialis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar